Minggu, 10 Agustus 2014

LEGENDA DANAU TOBA



 

LEGENDA DANAU TOBA

         Pertengahan mei aku ikut lomba mendongeng yang diadakan oleh Balai Bahasa propinsi sumatra utara. Rasanya senang bisa bertemu guru-guru paud yg menjadi peserta untuk acara lomba ini. Dan tentunya bisa melihat berbagai cerita rakyat dan fabel yg diceriterakan dalam berbagai cara yang khas sekali dari semua peserta.

           Awalnya saya cukup bingung memilih cerita apa yang akan saya bawakan dalam lomba ini. Salah satu syarat mengikuti lomba mendongeng ini kita diminta membawakan cerita rakyat dari Sumatra Utara.
maka saya ingat ada cerita Putri hijau dan meriam puntung, cerita legenda lauh kawar dan tentunya yg paling terkenal yaitu legenda danau toba. Semula saya merasa agak grogi kalo harus membawakan cerita yg jauh sekali dialegnya dengan keseharian saya yang orang melayu deli ini.

Namun, sebagai pendongeng tentulah saya harus bisa membawakan cerita dari manapun. Maka saya beranikan diri membawa cerita Legenda danau toba yang teks nya saya olah lagi dari buku bahasa indonesia SD yg saya dapat ditambah info2 tentang danau toba dari google. Kali ini saya akan tuliskan ulang buat pembaca sekalian dengan penambahan info tempat yang ada kaitannya dengan cerita karena alhamdulillah saya juga baru saja mengunjungi parapat dan menikmati sejuknya air danau toba yg memiliki landskape yang indah. inilah ceritanya...

         Dahulu disebelah utara danau toba, hiduplah seorang pemuda yang kesehariannya bekerja sebagai petani. Pemuda ini hidup sebatang kara. Namanya Toba. Bila sedang tidak bekerja diladang, biasanya Toba memancing ikan disungai yang letaknya tak jauh dari rumahnya.

           Suatu hari toba memancing. Tapi aneh, tidak seperti biasanya, hari ini tak seekor ikanpun yang ia dapatkan, toba nyaris putus asa.
          "kalo sekali lagi aku pancing ga' dapat jugak ikan tu..aku pulang sazalah..." katanya pada dirinya sendiri. Tak lama pancingnya terasa berat. Tobapun menarik pancingnya, iapun bersorak..
"oh inaaaaang...besar kali ikan ini"katanya senang.

       Lalu toba membawa ikan itu pulang kerumahnya. Tadinya ia ingin memasak ikan tersebut, namun karena ikan itu sangat indah dan besar,  diapun mengurungkan niatnya.
      "lebih baik aku pelihara saja ikan cantek ini" lalu toba menaruh ikan itu dalam sebuah wadah besar, kemudian diisinya air.

        Keesokan harinya Toba bekerja diladang seperti biasanya. Ketika tiba siang hari, ia pulang kerumahnya. Dia masuk kedapur berniat hendak mamasak. Maklumlah, Toba hidup sebatang kara. Jadi masak-masak sendiri, cuci baju sendiri sampai tidurpun tidur sendiri. Begitulah nasib bujangan,hehehe... Tobapun membuka sangai (penutup makanan). Begitu membuka sangai dibalai-balai dapurnya, toba terperanjat.
 " alamak??? siapa yang memberikan aku makanan enak-enak begini? "
Toba kaget.  Dia melihat banyak makanan lezat diatas balai-balai. Dia celingak celinguk kekanan dan kekiri, tapi dia tidak melihat ada siapapun diruangan itu.
   " hm..hai makanan, aku tak tau siapa yg membawa kau kerumahku ini, tapi berhubung aku lapar kali, jadi aku makan sazalah kau."
  " nyam-nyam nyam, kriuk kriuk slurup..huahhhhhhhh "Toba memakan semua makanan itu " alamaaaak yang enak kali kurasa makanan ini. Siapapun kau yg mengasi aku makanan ini, trima kasihlah ya" katanya lagi seorang diri.

        Keesokan harinya Toba bekerja seperti biasanya. Aneh! Setiap siang dan malam hari selalu ada makanan didapur Toba. Lama kelamaan Toba jadi penasaran, siapakah gerangan yang membawakannya makanan itu. 
Diapun mengatur siasat. Pada hari dia tidak keladang, Toba bersembunyi dibelakang pohon tepat di samping dapurnya sejak pagi. Namun sampai siang hari dia tidak melihat seorangpun datang kerumahnya. Dan anehnya dia juga tak melihat ada tanda-tanda orang memasak didapurnya.
        " jangankan asap,bau nya pun tak adak. Bah...yang betul sazalah ini, siapa yang membawa makanan itu untukku ya? " 
Toba jadi tambah penasaran. Lalu dia masuk saja kerumahnya. Begitu masuk kedapur, Toba Terpana. Dia melihat seorang gadis cantik yang sedang membelakanginya nampak sibuk menyusun makanan diatas balai balai didapurnya itu. 
            " heiii perempuan,siapa kau? mengapa pulak kau ada dirumahku ini?

          Gadis itu terkejut. Sangking asyiknya menyiapkan makanan, ia tak sadar Toba telah kembali.  Gadis itu diam saja. "hei..mengapa kau diam saja?"
Gadis itu mendekati Toba, dapi dia hanya menunduk. " apa yg kau lakukan disini? anak siapa kau? dan apakah kau yang membuat makanan untukku selama beberapa hari ini?"
Gadis itu tak menjawab, dia hanya tertunduk. Toba melihat ada air tumpah didekat ember tempatnya menyimpan ikan. Dia lalu berjalan kedekat ember.
        " bah..ikan aku mana? eh ini emas...datang dari mana pulak emas emas ini" 
Toba melihat ada banyak kepingan emas didekat ember. "katakan,kau apakan ikanku? kau masak ya?...terus siapa yg punya emas-emas ini? " 
" hei perempuan jangan diam saja.." Toba berteriak. Mendengar suara Toba yang kasar, gadis itupun menangis " abang Toba..sebenarnya aku adalah jelmaan ikan yang kemarin engkau tangkap. Akulah yang telah memberimu makanan sebagai tanda terima kasihku karena kau tidak jadi memakanku. Dan emas itu adalah jelmaan sisikku.. semua emas itu boleh engkau jual untuk membiayai kehidupanmu.

" oh..jadi begitu ceritanya..hm...Tapi bagaimana dengan kau. Setelah kau berubah jadi manusia begini ,kau mau ttinggal dimana?"
 "aku juga belum tau bang." jawab putri jelmaan ikan itu. " Hm..begini saja, aku mau menawarkan kau untuk tinggal bersamaku disini, tapi kau harus mau menjadi biniku, bagaimana?"
"jadi bini abang?"  Tanya putri itu sambil berfikir.
 " iyalah, masa kau mau jadi babu aku,hahaha "  Toba ketawa ngaka.
"hm" Putri itupun diam sejenak, berfikir. "jangan lama-lama mikirnya. Kan aku lumayan ganteng, maulah ngapa jadi biniku "desak Toba lagi "baiklah abang, tapi ada syaratnya" jawab sang putri. "Apa syaratnya?"

"syaratnya,abang jangan pernah sekalipun menyebuutkan asal usulku pada anak kita bila kita telah memiliki anak nanti. Bagaimana, abang sanggup?"
" Sanggup ga' ya? Hm..Sanggup ga' sanggup-sanggupin aja"pikir Toba. "iya putri yang cantik, aku sanggup. Yang penting sekarang aku punya bini cantik. Allamak, mimpi apa aku semalam hehe" ujar Toba merasa senang.

      Tak lama setelah mereka menikah, lahir putra pertama mereka yang mereka beri nama Samosir. Samosir tumbuh menjadi anak yang bandel, kuat makan dan pemalas. Kerjanya makan dan tidur saja. Suatu hari Samosir disuruh ibunya mengantar makanan keladang untuk ayahnya. Namun,dipertengahan jalan Samosir merasa sangat lapar. Dia lalu membuka perbekekan makanan untuk ayahnya itu.
    "itulah mamak, masak cuma bapak yang dibototkannya makanan, untuk aku tidak. Kan kalo lapar begini aku mau makan apa cobak? Hm..terpaksalah aku makan siket bontot bapakku ini" katanya sereya memakan ikan dan semua makanan untuk ayahnya itu. Makanan itu hanya tersisa kepala dan tulang ikan saja. Samosir kembali menutup makanan dan membungkusnya dengan kain kembali.
     Begitu sampai diladang, Pak Toba sangat senang melihat anaknya datang dengan bungkusan makanan ditangannya. "Bah,yang lama kali mamakmu masak samosir. Bapak sudah lapar kali ini"kata Pak Toba menyambut perbekalan dari tangan anaknya.

     "iyapak. Soalnya mamak masak enak hari ini"ata samosir sambil menyrahkan bungusan maanan tersebut.
 "ah..kau bikin air liurku menetes saja samosir" kata Pak toba sambil membuka bungkus bekal itu dengan tidak sabar. Begitu dibuka Pak Toba terkejut "yang betul saja mamakmu ini Samosir, masak cuma kepala dan tulang ikan yang dikasinya sama aku.  Siapa yang sudah memakan makananku ini samosir?" Pak Toba sangat marah. Samosir cengengesan "maaflah pak..tadi samo yang makan pak..abis ditengah jalan tadi perutku lapar kali pak..." katanya..
      
     Seketika itu juga Pak Toba marah. Sudah elaparan dari pagi mengharap datang makanan sebagai pelepas lapar dan dahaga malah dimakan ananya. " dasar anak tak tau diuntung kau ya Samo...memanglah payah diajar kau ini. Dasar keturunan Ikan!" Samo Terkejut.. Dia tidak bicara apa-apa. Dia Langsung lari pulang kerumah. Samo lalu menceritakan apa yang terjadi serta ucapan ayahnya. " apa betl Samo ini anak ian mak" Tanya samo sambil menangis. " Ibunya mengangguk. " Ibu ini memang jelmaan ikan nak"
      
        Sambil menangis ibu Samo menyuruh anaknya naik katas bukit. " Samo anakku sayang,. Pertemuan kita hanya sampai disini. Bila aku rindu sama mamak, kau tengoklah ikan ditengah danau. Nanti setiap bulan purnama mamak aan nampak dilangit" Itulah pesan terakihir ibu Samo.
Samo tidak mengerti, dia hanya menangis. " mamaaaaak" panggilnya.
Tiba-Tiba turunlah hujan yang saaangat lebat. Petir menyambar silih berganti. Pohon-pohon mulai tumbang. Air nampak membanjiri rumah Samo. Samo berlari earah bukit menghindari banjir.

          Pak Toba yang  semakin marah melihat anaknya pulang seketika tersadar telah mengucapkan uacapan terlarang. " Oh..inang, kenapalah mulutku ini tak bisa ditahan"
        Seperti orang gila pak Toba berlari pulang hendak melihat ana dan Istrinya. Apalah daya, dia tidak melihat lagi rumahnya. Kampungnya telah terendam air dengan sebuah pulau nampak berdiri ditengahnya. 

Pesan cerita : Tepatilah janjimu
_______________________________________________________________

Sekilas tentang Danau Toba

  Kini Perkampungan  didalam cerita diatas  menjadi danau yang disebut danau Toba atau Lake Toba. Pulau ditengahnya dinamakan pulau Samosir. Danau ini sangat terkenal diSumatera Utara dan termasuk salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi turis domestik dan manca negara .


Didanau Toba hidup ikan Pora-Pora khas danau tersebut yang hanya ada diDanau Toba. Bila anda berkunjung, biasanya banyak penduduk setempat yang menjualnya pada setiap turis.

Daerah yang paling Eksotik dan bersejarah didanau Toba adalah Parapat. Parapat juga marga salah satu suku batak yang merupakan penduduk asli danau Toba. Diparapat terdapat sebuah rumah yang dijadikan sebagai tempat mengasingkan bung karno. Saat ini telah dijadikan sebagai salah satu Mess provinsi sumatera Utara. Disana juga banyak bangunan unik khas batak.





             Dari jalan menuju parapat/danau toba kita bisa melihat ornamen ikan mas  yang menjadi ikon danau Toba yang dilatari legenda ini.

          

Alhamdulillah dengan membawakan dongeng ini  saya dapat juara III dalam lomba bercerita tingkat provinsi Sumatera Utara tahun 2014.
terima Kasih sudah membaca tulisan ini
salamHangat dari saya Tigrissq El Azraby